Sabtu, 20 April, 2024

Ethiopia Tertarik Belajar Kelistrikan Indonesia, Menteri Jonan Tawarkan Tenaga Ahli

MONITOR, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan bersama Wakilnya, Archandra Tahar menerima kunjungan Menteri Air, Irigasi dan Ketenagalistrikan Ethiopia, Seleshi Bekele di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (2/12). Kunjungan delegasi Ethiopia tersebut guna mempelajari program pembangunan Indonesia di sektor ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan khususnya Panas Bumi dan Hydro.

Dalam kesempatan tersebut, delegasi negara yang telah lama bersahabat dengan Indonesia tersebut memberikan apresiasi sekaligus menggali informasi terkait langkah-langkah suskses Indonesia dalam meningkatkan percepatan rasio elektrifikasi. Dimana Pemerintah Ethiopia kini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan yang berfokus pada peningkatan rasio elektrifikasi.

Menyambut hal itu, kepada delegasi Eithopia Menteri Jonan menjelaskan bahwa sepanjang dua tahun terakhir, Pemerintah Indonesia memang fokus meningkatkan rasio elektrifikasi, yakni mulai dari pembangunan pembangkit, perluasan jaringan PT PLN, pembangunan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) off grid, serta program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE). Menteri ESDM juga mengungkapkan bahwa saat ini rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 93,5% dengan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 60,1 Giga Watt (GW) atau naik 7,1 GW dalam tiga tahun terakhir dibanding tahun 2014 yang sebesar 53 GW.

"Sementara untuk Pembangkit yang bersumer dari EBT, Menteri menerangkan bahwa sejak awal tahun 2017 hingga saat ini, 1.186 megawatt (MW) pembangkit listrik yang energi premiernya bersumber dari EBT telah ditandatangani. Hingga akhir tahun, kapasitasnya diharapkan mencapai 1.500 MW," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menerangkan apa saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Dadan menceritakan, usai mendapatkan penjelasan dari Menteri Jonan, Menteri Seleshi Bekele memberikan gambaran kondisi energi di Ethopia, termasuk pengembangan EBT. Ethopia, dengan penduduk sekitar 100 juta orang, memiliki tingkat rasio elektrifikasi sebesar 30%, dengan tingkat akses on-grid sekitar 20 persen dan tingkat akses off-grid sekitar 10 persen. Pemerintah Ethiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Sesuai dengan Program Elektrifikasi, Ethiopia memiliki visi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2025.

"Mendengar hal ini, Menteri Jonan pun menawarkan adanya kemungkinan penugasan tenaga ahli Indonesia untuk ikut melihat secara langsung kondisi listrik di Ethopia, termasuk potensi pengembangannya, khususnya untuk pembangkit EBT. Selain itu, Menteri ESDM juga menawarkan bantuan teknis terkait penyusunan kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta," kata Dadan.

"
Menteri Seleshi Bekele mengucapkan terima kasih atas penawaran bantuan dari Menteri Jonan sambil mennyatakan minat untuk menjajaki kemungkinan berinvestasi pada  sektor ketenagalistrikan di Indonesia," tambahnya.

Untuk diketahui, kunjungan delegasi Ethiopia tersebut juga didampingi oleh perwakilan World Bank yang diketahui saat ini tengah membantu Ethiopia dalam mempercepat rasio elektrifikasi dan pengembangan energi terbarukan. Selain pendanaan, World Bank juga membantu Ethiopia dengan technical assistance dan peningkatan kapasitas.

Menurut informasi, Ethiopia sendiri memiliki potensi energi yang kuat di kawasan Sub-Saharan African yang bersumber dari energi baru terbarukan, khususnya hydro power, energi surya, angin dan panas bumi. Potensi energi terbarukan di Ethiopia mencapai 60.000 MW. Negara tersebut merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan Sub Saharan African yang semua pembangkitan listriknya dihasilkan (sekitar 4.300 MW) dari sumber daya energi baru terbarukan, sebagian bersar berasal dari hydro power.
 

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER