Kamis, 28 Maret, 2024

Sulawesi Utara Diproyeksikan Jadi Sentra Perbenihan Jagung Hibrida

MONITOR, Manado – Sulawesi Utara diprogramkan menjadi wilayah sentra perbenihan jagung hibrida berorientasi ekspor. Kegiatan Pilot Project Pengembangan Perbenihan Jagung Hibrida berbasis korporasi petani tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 250 ha terbagi menjadi 5 kabupaten/kota.

Seluruh alokasi tersebut telah terlaksana 100 %. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan pemberian alokasi korporasi jagung di tahun 2020 sebesar 500 ha.

Pilot proyek korporasi ini sebagai stimulan model pemberdayaan petani dengan kemitraan yang diharapkan pada tahun berikutnya mereka bisa mandiri dengan modal swadaya, akses KUR dan sumber pembiayaan lainnya. Model korporasi ini akan ditiru di wilayah sekitar dan direplikasi di lokasi lain

“Kondisi yang ada saat ini di Sulawesi Utara menyakinkan bahwa Sulut sudah dianggap mampu untuk tidak impor benih dari wilayah lain bahkan diharapkan hasil panen benih tersebut mampu diekspor ke negara tetangga seperti philipina khususnya dlm waktu dekat Kabupaten Minahasa yang memperoleh alokasi sebesar 100 ha diprediksi akan panen benih jagung hibrida pada bulan Februari 2020.” Ungkap Takdir Mulyadi, Direktur Perbenihan Ditjen Tanaman Pangan pada Rapat Persiapan Kerjasama Kegiatan Korporasi antara Kementerian Pertanian dengan Universitas Sam Ratulangi di Manado.

- Advertisement -

Sejalan dengan penjelasan Direktur Perbenihan, Staf Khusus Menteri Pertanian Prof Imam, menjelaskan bahwa Menteri Pertanian fokus untuk peningkatan ekspor yg signifikan.

“Saat ini perspektifnya, bukan hanya fokus on farm tetapi juga off farm serta menanam bukan hanya untuk panen benih tapi juga mampu untuk mengekspor benih yang dipanen itu.”

Prof Imam menambahkan bahwa kegiatan korporasi benih ini dilaksanakan dengan kerjasama antar Eselon I lain, seperti Balitbangtan dan Barantan. Sehingga diharapkan bahwa seluruh pihak yang terkait dapat bekerja secara efisien agar target pertumbuhan sebesar 7% dapat dicapai.

Selain itu peranan Perguruan Tinggi juga dianggap penting dalam rangka mensukseskan program korporasi ini, di mana Perguruan Tinggi dalam hal ini Universitas Sam Ratulangi Manado diharapkan mampu mengawal dari segi penggunaan varietas unggul, pengawalan budidaya pertanian nya dengan efektif dan efisien.

“Jadi jika semua pihak terkait tersebut mampu untuk bekerjasama dengan baik dalam mencapai target yaitu produksi benih yang berkualitas maka tidak mustahil jika Provinsi Sulawesi Utara mampu menjadi wilayah ekspor benih khususnya Benih Jagung Hibrida.” pungkasnya

Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado Prof Robert Molenaar yang turut hadir dalam rapat tersebut menyambut baik rencana kerjasama tersebut, “Kami menyambut baik adanya kerjasama dalam kegiatan ini, kami siap untuk berkolaborasi dan mendukung demi terlaksananya kegiata korporasi ini dengan menyiapkan Tenaga Pengajar dan Mahasiswa kami untuk ikut serta dalam pelaksanaan nantinya.”

Kemandirian petani untuk mampu memenuhi produksi benih secara mandiri menjadi program utama Kementan di tahun 2020. Sejalan dengan arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER