Jumat, 19 April, 2024

Tokoh Militer Iran Tuding Pihak Barat Memata-matai Negaranya pakai Kadal

MONITOR, Teheran – Mantan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Hassan Firuzabadi angkat bicara terkait penangkapan beberapa aktivis lingkungan baru-baru ini atas tuduhan spionase.

Penasihat militer senior Pemimpin Tertinggi Iran Ayatolah Ali Khamenei tersebut mengatakan bahwa Barat telah sering menggunakan turis, ilmuwan dan pemerhati lingkungan untuk memata-matai negaranya.

"Beberapa tahun yang lalu, beberapa orang datang ke Iran untuk mengumpulkan bantuan untuk Palestina… Kami curiga terhadap rute yang mereka pilih. Dalam kepemilikan mereka ada beragam sepesies reptil gurun seperti kadal, bunglon… Kami menemukan bahwa kulit mereka menarik gelombang atom dan bahwa mereka adalah mata-mata nuklir yang ingin mengetahui di mada di dalam republik Islam Iran ini tambang uranium dan di mana kita melakukan aktivitas atomik," katanya kepada kantor berita ILNA, seperti dikutip Sputniknews beberapa waktu yang lalu.

Komentarnya tersebut muncul menyusul kematian seorang ahli lingkungan terkemuka di Iran, Kavous Sayed Emami, yang juga memegang kewarganegaraan Kanada. Sayed Emami diduga menggantung dirinya sendiri saat berada di sel isolasi di Penjara Evin Teheran. Dia ditangkap sekitar dua pekan yang lalu bersama aktivis lainnya yang dituduh bekerja dalam penyamaran dan membocorkan informasi intelijen kepada orang asing.

- Advertisement -

Sejak tahun 2003, program nuklir Iran telah menjadi tantangan bagi rezim non-proliferasi, ketika Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pertama kali melaporkan bahwa Teheran tidak mengumumkan kegiatan pengayaan yang sensitif.

Kekhawatiran sejumlah negara bahwa program nuklir Iran tidak damai telah berkembang selama dua belas tahun, ketika pada 14 Juli 2015, menyusul Iran dan negara-negara P5+1, yakni Rusia, Amerika Serikat, China, Prancis dan Inggris ditambah Jerman menandatangani Joint Comperhensive Plan of Action, memastikan sifat damai program nuklir Teheran dengan imbalan bantuan sanksi.

Pada Januari 2017, Pemerintahan Presiden AS Donald Trum mengumumkan bahwa mereka mengesampingkan sanksi terhadap Iran sebagaimana yang diminta oleh JCPOA, kendati Trump mengatakan bahwa hal itu adalah saat terakhir pihaknya menandatangani pengabaian kecuali kesepakatan "mengerikan" telah dimodifikasi. Trump juga mengumumkan niatnya untuk menguatkan sanksi anti-Iran atas uji coba rudal balistik negara tersebut.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER