MONITOR, Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan perang tarif dengan menetapkan tarif terhadap setiap produk impor asal China hingga 50 miliar dollar AS. Tindakan itu diprediksi akan memperkuat posisi dollar di pasaran.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Ahmad Hafisz Tohir menilai jika kebijakan yang diambil Trump akan sangat berdampak terhadap kondisi ekonomi global.
"Artinya (kebijakan Trump,red) devisa Amerika Serikat menjadi kuat dengan mengurangi import, apalagi ditambah dengan penurunan suku bunga The Fed (bank central Amerika) yang akan membuat dollar semakin kuat," kata Hafisz saat dihubungi MONITOR, di Jakarta, Minggu (25/3).
"Dalam kondisi itu semakin membuat pelaku ekonomi harus siap-siap dengan pulangnya US dollar kembali ke Amerika Serikat," tambahnya.
Masih dikatakan dia, dengan menguatnya nilai tukar dollar AS di pasar global akan diikuti dengan sentimen naiknya suku bunga dan membuat ekonomi global cenderung tertekan serta membuat China melemah.
Ketika ditanyakan, apa kemudian dampaknya bagi perekonomian domestik Indonesia? Ia menilai dengan melemahnya ekonomi China akan sangat mempengaruhi investasi dari negeri tirai bambu tersebut.
"Bagi kita dengan melemahnya China maka supporting investasi China yang masuk ke Indonesia-pun akan tersendat," papar politikus PAN itu.
"Tekanan ekonomi dunia kepada China itu akan tembus menjadi tekanan kepada ekonomi kita juga mengingat neraca perdagangan RI China sedang menguat," pungkasnya.