Rabu, 24 April, 2024

UT Jadi Acuan PTN se-Indonesia Soal Pendidikan Jarak Jauh

MONITOR, Jakarta – Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menuturkan, pendidikan tinggi di Indonesia harus melakukan perubahan dengan melaksanakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), hal itu guna mengantisipasi perkembangan dunia yang begitu cepat.

Demikian disampaikan Nasir dalam pertemuan dengan pimpinan 90 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tergabung dalam Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di Kampus Universitas Terbuka (UT) Tangerang Selatan. Dimana pertemuan tersebut memang bertujuan untuk membahas Sistem PJJ dan Online Learning pada PTN di Indonesia.

“Tampaknya kita tidak bisa menunggu lagi, kita harus melakukan perubahan. Perubahan itu harus kita lakukan pada ‘disruptive technology era’, dan kita bisa memanfaatkan peluang yang baik. Di Eropa dan Amerika terkenal dengan istilah revolusi industri 4.0,. Namun, berbeda lagi di China, mereka mengenal istilah “Made in China 2025”. Jadi target mereka di tahun 2025 semua dunia menggunakan produk negeri Tiongkok. Saat ini mereka sedang menggembangkan kereta cepat sampai ke Eropa. Negara lain sudah menggembangkan ekonomi kelas dunia, disinilah peran pendidikan tinggi di Indonesia agar dapat mengisi pembangunan yang ada di negeri ini,” ujar Nasir di UT Convention Center, Selasa (17/4).

Nasir menambahkan, kendati mendesak, PJJ harus tetap memperhatikan kualitas penyelenggaraan pendidikan tinggi, PJJ juga harus diawasi dan didampingi cara pengelolaan sistem PJJ. Di situlah Menristekdikti memberi mandat pada  UT untuk memberi masukan dan mendukung seluruh PTN dalam melaksanakan PJJ.

- Advertisement -

Untuk diketahui, sebagai kampus yang sudah lebih dahulu menyelenggarakan PJJ, Kemenristekdikti memberikan mandat kepada UT untuk memberi masukan dan mendukung seluruh PTN dalam melaksanakan PJJ dengan kapasitas dan fasilitas yang dimiliki UT. 

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UT, Ojat Darojat mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah konkrit, yakni dengan membangun kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk mensukseskan program strategis PJJ dan Online Learning.

“UT siap mensukseskan dan membantu perguruan tinggi lain dalam program PJJ dan Online Learning. Setidaknya UT sudah mendandatangi Nota Kesepemahaman dengan Universitas Borneo Tarakan(UBT), Universitas Negeri Padang (UNP), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Negeri Medan (Unimed), Universitas Soedriman (Unsoed), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Institut Teknologi Sumatera dan kali ini dengan Universitas Jember, Universitas Lampung (Unila), Universitas Negeri Jakarta (UNJ), dan Universitas Bangka Belitung (UBB),” jelasnya.

Rektor Insitut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus Ketua MRPTNI Kadarsah Suryadi berharap dengan diselenggarakannya sistem pendidikan jarak jauh ini, dapat meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Indonesia yang saat ini masih di angka 31,5%. 

Dalam acara tersebut turut hadir Rektor dan Wakil Rektor dari 90 PTN yang tergabung dalam MRPTNI, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Intan Ahmad, dan Staf Ahli Menteri Bidang Akademik Paulina Pannen.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER