Jumat, 26 April, 2024

Kelakar OSO Tanggapi Pertemuan SBY-Wiranto

MONITOR, Jakarta – Pertemuan antara kedua tokoh yakni Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Banbang Yudhoyono (SBY) dengan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto pada hari kemarin (18/4). Di kediaman SBY berlokasi Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, terus menjadi perbincangan publik, bahkan muncul berbagai macam persepsi dari sejumlah kalangan.

Menanggapi adanya pertemuan kedua tokoh tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang juga ketua umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang yang juga dikenal OSO ini menilai pertemuan kedua tokoh itu lebih membicarakan situasi politik saat ini. Sehingga ia beranggapan hal tersebut biasa saja mengingat SBY sendiri mantan Presiden RI selama dua periode.

“Ga ada itu loh, saya pikir pertemuan itu pertemuan yang patut diapresiasi karena di dalam musim pilpres ini memang kewajiban pemerintah apalagi yang membidangi bidang politik itu perlu mendengar pandangan-pandangan dari tokoh-tokoh politik seperti pak SBY itu kan sudah dua kali presiden, saya kira biasa-biasa aja, yang luar biasa itu kalau pak SBY nanti bertemu dengan bu Mega,” kata OSO di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/4).

Oso yang juga merupakan Ketua Umum Partai Hanura ini pun enggan berspekulasi lebih jauh mengenai pertemuan kedua tokoh tersebut, apalagi kalau sampai dikaitkan kedekatan dirinya dengan rekan satu partainya di Hanura Wiranto yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam.

- Advertisement -

“Saya kira gak bisa saya jelasin karena saya ga denger ya, kedua memang spekulasi-spekulasi ini pantas terjadi dan pantas anda tanyakan apa yang dibicarakan, namun hanya mereka berdua yang pantas menjelaskan apa yang dibicarakan,” ujarnya.

Menurutnya, pertemuan tersebut sangat baik sebagai langkah dari pemerintah dan partai politik dalam merangkul tokoh-tokoh partai politik dalam upaya memberikan suatu situasi kondisi kenyamanan yang kondusif saat menghadapi pemilu mendatang.

“Pemerintah itu harus konsisten untuk mengajak semua pihak partai politik membicarakan tentang bagaimana agar pilpres itu bisa berjalan dengan lancar dan baik, itu saya pikir pokok utama pembicaraannya yang pasti dilakukan oleh kedua belah pihak,” imbuhnya.

Meski begitu, OSO tidak beranggapan kalau pertemuan tersebut disinyalir atas usulan Presiden Joko Widodo yang mengutus Wiranto dalam hal ini sebagai pihak pemerintah untuk melakukan safari politik jelang Pilpres 2019.

“Wah saya gatau kalau masalah menunjuk itu urusan presiden dengan dia, tapi itu tugas pak wiranto sebagai menkopolhukam itu tugasnya mendekati semua partai-partai tugasnya untuk mengajak orang agar bagaimana pilkada dan pilpres itu berjalan dengan tertib dan baik, itu sah-sah saja, itu kewajiban tuh, kewajibannya pak wiranto melakukan manuver-manuver agar mendapatkan masukan yang dapat mengurangi kemungkinan-kemungkinan kegagalan dalam pilkada, pilpres dan lain-lain,” Bebernya.

Dengan begitu, ia berharap pertemuan tersebut menghasilkan suatu hal yang positif bagi kemajuan dalam berdemokrasi serta menciptakan situasi pemilu yang aman dan jauh dari perpecahan yang mengancam stabilitas bangsa.

“Buat apa terlalu khawatir? Sah sah saja, jangan khawatir, yang penting pilpres dan pilkada ini tertib, aman dan bermartabat,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER