Sabtu, 20 April, 2024

Kunjungi Temanggung, Komisi IV Pantau Swasembada Bawang Putih

MONITOR, Temanggung – Kementerian Pertanian mulai merealisasikan gaung program Pencapaian Swasembada Bawang Putih 2021 di sejumlah daerah. Untuk memastikan progres tersebut, Panitia Kerja (Panja) Bawang Putih Komisi IV DPR-RI mengunjungi dan memantau langsung program perluasan areal bawang putih di Temanggung Jawa Tengah. Hal ini dikatakan sejalan dengan roadmap menjadikan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045. 

Terkait ini, anggota Komisi IV DPR-RI Rahmad Handoyo mendukung penuh upaya swasembada bawang putih. Ia pun mengapresiasi upaya Kementan dibawah kepemimpinan Menteri Andi Amran Sulaiman.

“Kami berkepentingan untuk memastikan  pertanaman bawang putih,” kata Rahmad di Temanggung, Kamis (19/4).

"Untuk menunjukkan komitmen dari impotir, agar wajib tanam importir  semula 5 persen agar dinaikan mininal menjadi 20 persen sehinnga mempercepat swasembada,” sambung dia.

- Advertisement -

Hal yang sama diungkapkan oleh rombongan Komisi IV DPR-RI yakni Sulaiman L Hamzah, Endro Hermono, Agung Widyantoro, Siti Hediati Soeharto dan Oo Sutisna bahwa Komisi IV mendukung penuh swasembada dan agar aturan wajib impor dinaikan minimal 20 persen.

"Kita dukung juga upaya berantas kartel bawang putih,” ungkapnya Sulaiman bersama rombongan secara serentak. 

“Makanya ini sudah bentuk Panja yang khusus  menangani bawang putih,” pinta Sulaiman.

Selanjutnya Siti Hediati Soeharto menambahkan agar Litbang Pertanian mencari lokasi tanam yang sesuai dan mengembangkan teknologi memperoleh jenis bawang putih unggul.

Direktur Jenderal Hortikultura, Suwandi saat mendampingi kunjungan Panja Komisi IV DPR RI mengatakan Temanggung salah satu sentra bawang putih, selain di Lombok Timur dan Banyuwangi. Pada 2017 Temanggung berkontribusi 30 persen dari produksi nasional.

Untuk mencapai swasembada bawang putih 2021, diperlukan luas pertanaman 79 ribu hektar, diantaranya 65 ribu hektar untuk produksi dan 14 ribu hektar untuk perbenihan.  Iya dilakukan bertahap.  

“Tahapnya tahun lalu, 2017 baru tanam 2.400 hektar dan tahun ini target  tanam 15 ribu hektar naik 700 persen,” ujar Suwandi.

Menurut Suwandi strateginya, pertama, regulasi Permentan 38 tahun 2017 mewajibkan importir menanam dan menghasilkan 5 persen dari volume permohonan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH). Kedua, program perluasan areal tanam APBN memberdayakan petani, ketiga pendampingan petani swadaya dan keempat mendorong investasi pelaku usaha.

“Program ini dikerjakan secara komprehenship mulai aspek riset dan sistem perbenihan, teknologi budidaya, penanganan pasca panen, tataniaga dan pengendalian rekomendasi impor,” terangnya.

Menurut, Kepala Dinas Pertanian Temanggung, Masrik Amin, Bawang putih  varietas Lumbu Kuning, Lumbu Hijau, Tawangmangu Baru dan Lumbu Putih banyak ditanami petani. Hasil panen 10 ton per hektar kering panen atau 5 sampai 6 ton per hektar kering benih. 

Bawang putih di Temanggung tumbuh subur di lereng Gunung Sumbing, Gunung Sindoro dan Gunung Prau. Total luas tanam  2.000 hektar tersebar di beberapa kecamatan diantaranya Kecamatan Parakan, Kledung, Bulu, Tlogomulyo, Tretep dan Selopampang. 

“Musim tanam bawang putih biasanya dilakukan menjelang tanam raya tembaka,” jelasnya.

"Bawang putih Temanggung disamping digunakan untuk benih lagi, sebagian  memasok konsumsi di pasar lokal dan kota besar. Harga jual konsumsi di pasar lokal kini tinggi 35 ribu per kilogram,” pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER