Kamis, 28 Maret, 2024

Industri Diminta Berkontribusi Untuk Permudah Sektor Pertanian

MONITOR, Yogyakarta – Kementerian Perindustrian terus memacu daya saing dan produktivitas industri yang berperan dalam pengembangan sektor pertanian. Upaya ini sebagai pengimplementasian pada program pemerintah yang tertuang di butir Nawa Cita, salah satunya adalah membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.

“Kami aktif mendorong para pelaku industri termasuk industri kecil dan menengah (IKM) agar terus berkarya dan berinovasi untuk menghasilkan produk yang bernilai tambah tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sektor lainnya seperti pertanian,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika melakukan kunjungan kerja di CV. Karya Hidup Sentosa, Yogyakarta, Selasa (14/11).

Menurut Airlangga, sektor pertanian membutuhkan dukungan dari sektor industri agar kegiatan pertanian lebih efektif dan efisien. Selain itu, agar kegiatan pertanian juga dapat dilakukan lebih intensif dengan hasil yang lebih besar sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani.

Misalnya, Menperin memberikan apresiasi kepada CV. Karya Hidup Sentosa selaku produsen alat dan mesin pertanian (alsintan) yang telah mempunyai kemampuan manufaktur terintegrasi dan membuat komponen secara mandiri. “Tidak  banyak pabrik yang mempunyai kemampuan seperti ini. Apalagi yang dihasilkan adalah produk yang menunjang pasca panen di pertanian dan perkebunan,” ujarnya.

- Advertisement -

Kemenperin pun berkepentingan untuk terus mendorong pengembangan industri alsintan di Tanah Air. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar mengoptimalkan penciptaan lapangan kerja di daerah utamanya di desa. “Untuk itu, kami mendukung upaya perusahaan ini yang telah menguasai teknologi dalam pengembangan kendaraan pedesaan,” tuturnya.

CV. Karya Hidup Sentosa yang berdiri sejak tahun 1953 ini produknya telah dikenal masyarakat dengan merek Quick. Produk unggulannya, yaitu traktor tangan, yang mampu menguasai market share hingga 70 persen di pasar domestik. Ini dibuktikan dengan tersebarnya produk Quick dari Sabang sampai Merauke dengan didukung lebih dari 450 dealer di seluruh Indonesia.

Dengan jumlah karyawan sebanyak 3.000 orang, perusahaan memiliki kapasitas produksi untuk meghasilkan traktor tangan roda dua hingga mencapai 110 ribu unit per tahun, mesin panen 4.000 unit per tahun, traktor roda empat 600 unit per tahun, alat transportasi 6.000 unit per tahun, serta ferro casting dan steel 7.800 ton per tahun.

Menggunakan lebih dari 100 mesin berteknologi Computer Numeric Control (CNC), menjadikan Quick sangat presisi dan unggul dalam ketahanan. Tidak heran jika produk ini telah menjelajah tanah pertanian di Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin.

Kemenperin mencatat, berbagai produk alsintan yang telah mampu diproduksi dalam negeri, antara lain pintu air, pompa air, traktor tangan, mesin pengolah tanah, mesin penebah atau panen, penyemprot tanaman, penyemprot bertekanan, pengabut gendong bermotor (mist blower), pengering, perontok multiguna, pengupas gabah, pengayak (shifter), penyosoh (rice polisher), pemutih, penghancur jerami, pemotong rumput, serta Rice Milling Unit (RMU).

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER