Kamis, 28 Maret, 2024

Inggris Tak Setuju Keputusan AS Akui Jerusalem sebagai Ibukota Israel

MONITOR, London – Keputusan Presiden Amerika Serikat mengakui Jerusalem sebagai Ibu kota Israel mendapatkan tentangan dari berbagai pihak. tidak hanya negara-negara Islam dan Timur Tengah termasuk Indonesia, Inggris yang selama ini dikenal sebagai sükutu Paman Sam juga dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan keputusan kontroversial itu.

Perdana Menteri Inggris Theresa May, Rabu (6/12) waktu setempat mengatakan keputusan Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel sebagai jalan "tidak membantu" upaya damai.

"Kami tidak setuju dengan keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya ke Jerusalem dan mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel," katanya Theresia May dalam sebuah pernyataan dikutip Antara dari AFP, Kamis (7/12)

"Kami yakin itu tidak akan membantu prospek untuk perdamaian di kawasan itu." tambahnya.

- Advertisement -

Perdana Menteri Inggris menegaskan bahwa kedutaan Inggris untuk Israel akan tetap berada di Tel Aviv dan pemerintahannya yakin status Jerusalem

"Harus ditentukan dalam penyelesaian yang dinegosiasikan antara Israel dan Palestina. Jerusalem pada akhirnya harus menjadi ibu kota bersama Israel dan Palestina," tegasnya.  

Inggris sendiri lanjut May menganggap Jerusalem Timur sebagai bagian dari Wilayah Palestina yang Diduduki. Diakui May, Inggris menyambut komitmen AS untuk solusi dua negara yang dinegosiasikan antara pihak-pihak terkait, dan mencatatkan pentingnya pengakuannya yang jelas bahwa status akhir Jerusalem.

"Termasuk batas kedaulatan di dalam kota itu, harus menjadi subjek negosiasi antara Israel dan Palestina," ujarnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER