Kamis, 25 April, 2024

Jonan, Natal 2017, dan Pesan Toleransi Kebangsaan

MONITOR, Jakarta – Perbedaan keyakinan bukanlah halangan bagi Ignasius Jonan untuk menebar kasih sayang. Jonan, begitu panggilan akrabnya, merasa bersyukur hidup di tengah-tengah keluarga penganut kepercayaan agama yang heterogen. Dari situlah, ia mendapatkan nilai-nilai kehidupan untuk saling belajar menghargai dan menghormati sebuah perbedaan.

Siapapun tahu, pria yang merupakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini sangat menjunjung tinggi arti keberagaman. Buktinya, ia melakukan renovasi rumah ibadah (masjid-red) di lingkungan Kementerian ESDM sehingga terlihat lebih apik, rapi dan menawan. Jonan menegaskan, apapun agamanya, tempat ibadah seharusnya ditata rapi, bersih, dan tertib, sehingga nyaman dipakai beribadah.

Pernah suatu ketika, pria berusia 54 tahun ini menghentikan pidatonya tatkala mendengar suara adzan Asar. Reaksi Jonan di acara peninjauan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, Sulawesi Selatan, sontak mencengangkan tamu yang hadir.

Tak cukup sampai disitu. Sebagai pemeluk Katolik yang taat, Jonan terkadang lebih sering menghibahkan waktunya untuk menghadiri kegiatan organisasi Islam. Ia pernah ikut warga Muhammadiyah untuk membersihkan masjid di sekitaran Menteng Pulo. Padahal, di waktu bersamaan, Jonan memiliki agenda bersih-bersih gereja. Selain berbaik budi pada sesama manusia, Jonan juga dikenal sebagai penyayang binatang.

- Advertisement -

Agama menurut Jonan

Siapa nyana, mantan Direktur PT. KAI ini memiliki keteguhan tinggi dalam menjalankan prinsip agama. Dikenal sebagai sosok yang disiplin, tegas dan cukup berani, Jonan pun termasuk pejabat yang 'bersih'.

Bagi Jonan, agama ada di hati. Setiap nilai-nilai universal selalu dia ingat dalam menjalankan segala aktifitas, termasuk pekerjaan yang dilakoni. 

"Saya berusaha menjalankan apa yang menjadi tugas saya. Saya kan diambil sumpah, yaitu sejak dilantik dan dibacakan kitab suci agama Katolik, menjalankan apa yang telah menjadi tugas," ujar Jonan, mengenang masa-masa dia dilantik menjadi Menteri ESDM.

Dalam fase ketiga 25 tahun hidupnya, Jonan ingin menghabiskan waktu dengan banyak sedekah. Sedekah waktu, pikiran dan harta. Lagi-lagi Jonan merasa bersyukur, hingga detik ini ia diberikan kesempatan untuk menikmati kuasa Tuhan dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi orang lain.

"Seringkali kita tidak sadar, suatu saat nanti kita pasti akan pulang. Siapapun, kita pasti pulang," tutur bapak dua putri ini.

Pesan Natal 2017

Natal merupakan salah satu momen untuk kumpul bersama keluarga. Hal demikian berlaku untuk Ignasius Jonan. Di hari nan kasih itu, Jonan mengaku didatangi para saudara dan kerabatnya, sejak kedua orangtuanya telah tiada.

Begitupula saat libur Hari Raya Idul Fitri atau hari besar keagamaan lainnya. Jonan sangat menikmati momentum itu. Saat menjadi Menteri Perhubungan kala itu, ia mengaku tetap menjalankan tugas tanpa mengeluh sedikitpun.

Di momen Natal 2017, Jonan yang merupakan Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2017 memberikan ucapan selamat kepada umat Kristiani sekaligus mengingatkan pentingnya kebermanfaatan bagi orang lain. Jonan berpesan, jadilah garam dunia. Secara filosofis, garam mewarnai rasa dalam suatu hidangan makanan tanpa menampakkan wujud. Begitu halnya kebaikan, Jonan menekankan amalan baik selama hidup untuk kepentingan umum tanpa harus menampakkan diri.

"Kan garam itu mau menjadi asin ditaruh dimana pun, di makanan apapun, dia nya tidak keliatan. Manfaatnya bisa dirasakan, tanpa harus melihat wujudnya," imbuhnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER