MONITOR, New Delhi – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN – India sangat berarti bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pertemuan itu, Presiden Jokowi bertemu Presiden India Ram Nath Kovind, Perdana Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Vietnam, Nguyễn Xuân Phúc dan pemimpin negara ASEAN lainnya.
Jokowi mengatakan, peningkatan kerjasama ekonomi antara Indonesia dan India sudah mulai tumbuh sejak tahun lalu. Namun masih jauh dari potensi sebenarnya.
"Kita meminta penghilangan hambatan perdagangan, seperti kenaikan tarif bea masuk yang cukup tinggi terhadap vegetables oil ke India. Untuk menjaga momentum kerja sama yang erat ini, saya mengundang PM India untuk berkunjung ke Indonesia tahun ini," tulis Jokowi, dalam akun media sosialnya.
Sementara itu, ketika bertemu Vietnam, Jokowi mengaku dirinya lebih menekankan pentingnya mempercepat penyelesaian negosiasi delimitasi zona ekonomi eksklusif. Ini dilakukan agar stabilitas di kawasan perairan kedua negara itu terealisasi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menambahkan, Indonesia sangat berharap kerjasama yang dijalin dengan Vietnam dalam tiga tahun terakhir ini meningkat, dan tidak terganggu.
"Saya mengharapkan pemerintah Vietnam dapat memberi kesempatan bagi Indonesia untuk mempelajari kebijakan ini, mempertimbangkan perbedaan standar dan peraturan antarnegara, serta memberikan masa transisi bagi negara pengekspor," tukas Jokowi.
