Jumat, 19 April, 2024

KPAI Temukan Data Korban Gempa Lebak Tak Sinkron

MONITOR, Lebak – Peristiwa gempa bumi yang terjadi di wilayah Banten, beberapa waktu lalu menyebabkan sejumlah bangunan di Kabupaten Lebak rusak. Gempa bumi yang bermagnitudo 6,1 itu diikuti sebanyak 53 gempa susulan.

Selain kerusakan fisik, hal utama yang layak mendapat perhatian adalah kondisi psikis korban gempa terutama di kalangan anak-anak. Untuk itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bergegas melakukan pengawasan tentang penanganan anak korban bencana gempa bumi di barat daya Kabupaten Lebak.

Dalam upaya tanggap bencana, Komisioner Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat Susianah Affandy pun memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan BNPB, BPBD, Pemerintah Daerah Propinsi Banten dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak.

KPAI pun menemukan adanya perbedaan data korban gempa bumi di Lebak by name by addres antara data yang dimiliki oleh BNPB dengan data yang dimiliki Dinas Sosial Kabupaten Lebak.

- Advertisement -

"Ketidaksamaan data, bisa jadi disebabkan jumlah personil di lapangan yang melakukan pendataan yang berbeda antara dua instansi tersebut sehingga berdampak pada perbedaan pada kecepatan input data," terang Susianah dalam keterangan pers yang diterima MONITOR.

Lebih jauh, Susianah meminta Pemerintah Daerah Propinsi Banten segera mengadakan koordinasi yang melibatkan lintar sektor mulai dari pendataan sampai penanganan korban yang dilakukan secara terintegrasi. 

"Ketidak samaan data dari masing-masing sektor di lingkungan Pemerintah Daerah dapat berakibat pada perbedaan penanganan dan sasaran korban," pungkasnya.

- Advertisement -

BERITA TERKAIT

TERPOPULER